Ketika sebuah komputer terhubung ke dalam sebuah jaringan komputer 
baik secara lokal maupun internet, maka salah satu yang harus 
diperhatikan adalah keamanan dari komputer server. Selain itu komputer 
yang terhubung  dengan server juga harus menjadi perhatian kita. 
Pertanyaannya apa yang menjadi gangguan tersebut? Banyak yang 
menjawabnya Hacker lah yang mengganggu sistem jaringan kita. Padahal 
mungkin karena hanya ketidak sengajaan pegawai  atau bug pada sistem 
operasi dan aplikasi, dapat menjadi bencana bagi jaringan komputer kita.
Denial-of-service merupakan  serangan dengan 
ditandai oleh suatu usaha yang eksplisit dari penyerang untuk mencegah 
para pemakai yang sah menggunakan jasa pelayanan jaringan. Serangan 
Denial-Of-Service utamanya bertujuan  melumpuhkan komputer atau 
jaringan.
Serangan Denial-Of-Service utamanya bertujuan  melumpuhkan komputer 
atau jaringan. Tergantung pada sifat alami perusahaan, hal ini yang 
secara efektif melumpuhkan organisasi..
Beberapa serangan denial-of-service dapat dieksekusi dengan sumber 
daya terbatas melawan terhadap suatu situsbesar yang canggih . Serangan 
jenis ini   kadang-kadang disebut/dipanggil suatu ” serangan tidak 
simetris (asymmetric attack).” Sebagai contoh, suatu penyerang dengan 
sebuah PC tua dan sebuah modem yang lambat mungkin mampu melumpuhkan 
banyak jaringan atau mesin yang lebih canggih dan lebih cepat.
Serangan Denial-Of-Service terdiri dari  berbagai bentuk dan jenis layanan. Ada tiga jenis dasar  serangan yaitu :
1. penggunaan hal yang langka, terbatas, atau sumber daya  tidak dapat diperbarui,
2. perusakan atau perubahan konfigurasi informasi,
3. perusakan secara fisik atau perubahan komponen-komponen jaringan.
Serangan denial of service dapat mengakibatkan hilangnya 
waktu berharga dan biaya suatu organisasi. Serangan ini dapat 
dipertimbangkan untuk ditanggulangi bila tidak ingin menghadapi resiko 
yang lebih besar.
Beberapa pertimbangn berikut dapat diikuti sebagai saran mengatasi serangan denial of service.
1.   Menerapkan router filters untuk mengurangi ekspose  denial-of-service.
2.      Instal program guard untuk menjaga dari membanjirnya
 e-mail yang tidak dikehendaki. Pada hakekatnya cara ini dapat 
mengurangi serangan  denial of service.
3.      Buang beberapa servis jaringan yang tidak diperlukan atau tak
 terpakai. Hal ini dapat membatasi kemampuan penyerang untuk mengambil 
keuntungan dari semua servis itu  guna melaksanakan suatu serangan denial-of-service.
4.      Buatlah sistem kuota pada  sistem operasi jika layanan 
tersebut tersedia. Sebagai contoh, jika sistem operasi mendukung kuota 
penyimpanan, memungkinkan  untuk mengijinkan pemakaian jaringan, 
khususnya account yang diijiinkan mengoperasikan jaringan. 
Sebagai tambahan, jika sistem operasi  mendukung partisi atau volume ( 
yaitu., sistem file secara terpisah dengan atribut mandiri) dapat 
dipertimbangkan mempartisi sistem file supaya dipisahkan antara fungsi 
yang peka  dari  aktivitas lainnya.
5.     Amati terus kegiatan sistem dan tetapkan batas-batas untuk 
aktivitas biasa. Gunakan batasan untuk mengukur tingkatan aktivitas disk
 yang tidak lazim, pemakaian CPU, atau lalu lintas jaringan.
6.      Secara rutin menguji keamanan fisik komputer berkenaan dengan
 kebutuhan saat ini. Pertimbangkan server, router, terminal tanpa 
kendali, jaringan acces point, wire closet, sistem lingkungan seperti udara dan power, dan komponen lain dari sistem.
Kesimpulan :
setiap orang yang memiliki PC (personal computer), laptop maupun 
jaringan, sebaiknya memperhatikan keamanan komputer, laptop maupun 
jaringan. Bermacam – macam serangan seperti denial of service attack 
bisa merusak sistem – sistem yang ada di dalam komputer maupun jaringan 
yang terbentuk dan  secara reguler ditetapkan jadual pemeliharaan  dan backup
 data terutama informasi-informasi yang penting jika suatu saat terjadi 
serangan maka informasi – informasi penting yang ada di dalamnya kita 
sudah memiliki back-up data – data tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar